Persaingan sengit antara Fenerbahce dan Galatasaray merembet ke lapangan basket

27 September 2024

26 September (Reuters) – Tim basket Fenerbahce mengatakan mereka tidak akan melepas pemain mereka untuk tugas internasional setelah pelatih tim nasional Turki menunjukkan dukungannya terhadap rival berat sepak bola Galatasaray.

Pelatih tim basket nasional Ergin Ataman, yang juga melatih klub Yunani Panathinaikos, mengangkat tiga jari di satu tangan dan satu di tangan lainnya mengacu pada kemenangan Galatasaray 3-1 di Super Lig di Fenerbahce pada hari Sabtu. Dalam unggahan di Instagram, Ataman mengatakan bahwa tindakan yang dilakukannya dalam pertandingan basket persahabatan antara Panathinaikos dan Galatasaray pada hari Selasa itu “tidak direncanakan”.

“Saya sama sekali tidak bermaksud menyasar atau menyinggung komunitas mana pun saat saya membuat gerakan ini,” kata pria berusia 58 tahun itu, yang sebelumnya juga melatih Galatasaray.

“Saya adalah pelatih yang mengungkapkan rasa hormat saya kepada komunitas Fenerbahce di setiap kesempatan, tetapi menggarisbawahi bahwa saya adalah salah satu rival terbesar mereka di lapangan.”

Fenerbahce mengatakan mereka tidak menerima permintaan maaf Ataman.

“Tindakan ini merupakan penghinaan besar terhadap komunitas kami, terhadap martabat pelatih tim nasional, dan bahkan terhadap negara kami demi kepentingan suatu komunitas,” kata Fenerbahce dalam sebuah pernyataan.

“Pernyataan permintaan maaf yang dibuatnya kepada komunitas kami diabaikan oleh kami.

“Kami informasikan kepada khalayak bahwa kami telah memutuskan untuk tidak mengirimkan satu pun atlet ke tim nasional putra kami selama beliau menjabat di posisi ini, yang mana membutuhkan kualitas yang sangat diperlukan seperti ‘martabat dan imparsialitas’.

” Pelatih sepak bola Fenerbahce Jose Mourinho juga tidak senang dengan rekan sejawatnya dari Galatasaray Okan Buruk pada hari Rabu.

Mourinho tidak ambil bagian dalam konferensi pers pasca pertandingan pada hari Sabtu setelah harus menunggu lebih dari satu jam hingga Buruk menyelesaikan pernyataannya.

“Selama 24 tahun berkecimpung di dunia sepak bola, saya tidak pernah sekalipun luput dari konferensi pers, apalagi setelah mengalami kekalahan,” ungkapnya kepada wartawan.

“Saya mengerti pelatih tim tandang akan menghadiri konferensi pers terlebih dahulu, tetapi harus ada batasan tertentu. Tujuh puluh menit, maaf, tetapi itu adalah bentuk kurangnya rasa hormat.

Jadi jika ada yang merasa tidak dihargai, sayalah orangnya.

Tag: , ,

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *